

Peristiwa Bom di Bangkok, Thailand. Yang bertepatan dengan hari kemerdekaan bangsa Indonesia meninggalkan luka bagi bangsa Indonesia, pasalnya ternyata diketahui ada satu warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tewas dan satu lagi dalam keadaan kritis pasca insiden penyerangan tersebut. Berikut adalah 5 Fakta Mengenai Bom Bangkok tersebut :
1. 1 orang WNI Tewas
Ledakan mematikan tersebut menewaskan 22 orang, termasuk sejumlah wisatawan asing, 1 di antaranya adalah warga negera Indonesia (WNI). Dalam keterangan persnya, Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan satu orang WNI meninggal dunia dan satu orang lainnya mengalami luka parah dalam tragedi tersebut. Juru bicara Kemenlu, Arrmanatha Nasir, kepada wartawan BBC Indonesia mengatakan “Mereka merupakan pasangan suami istri. Yang meninggal adalah istrinya, sedangkan suaminya masih berada di ruang gawang darurat (ICU) di sebuah rumah sakit di Bangkok,”.
2. Dalang Pengeboman
Masih terdapat berbagai kemungkinan terkait latar belakang peristiwa pemboman tersebut. Pada bulan Juli 2015, sebelum tragedi ini terjadi, Pemerintah Thailand memulangkan 109 orang dari etnik Uighur ke Tiongkok dan hal ini diprotes berbagai macam pihak. Otoritas Thailand mengatakan sejauh ini mereka tidak mengesampingkan sejumlah kelompok di balik insiden ini, termasuk kelompok penentang pemerintahan militer dan kelompok etnis Uighur.
Beberapa alasan dan latar belakang lain seperti konflik politik, penggantian pejabat pemerintah dan aksi teror internasional merupakan tiga alasan yang mungkin menjadi latar belakang terjadinya ledakan tersebut, seperti yang dikemukakan oleh Komando Operasi Keamanan Dalam Negeri (ISOC) yang dikutip dari Harian The Nation pada hari selasa (18/8),
Keterangan ini seakan menjelaskan bahwa peristiwa ini tidak ada hubungannya dengan aksi yang dilakukan oleh “aktivis jihad” di Thailand Selatan. “Ledakan ini tidak sesuai dengan insiden yang biasa terjadi di Thailand bagian selatan. Jenis bom yang digunakan juga tidak biasa digunakan di selatan,” sebut Komandan Militer Thailand dan Wakil Menteri Pertahanan Jenderal Udomdej Sitabutr.
3. Uang Imbalan Bagi Yang Menemukan Pelaku Terus di Tambah
Pemerintah Thailand, Jumat (21/8/2015), meningkatkan uang hadiah hingga tiga kali lipat bagi siapa pun yang memberi informasi tentang pelaku serangan bom di dekat Kuil Erawan, Bangkok.
Awalnya, hadiah uang yang dijanjikan adalah 1 juta baht atau sekitar Rp 390 juta. Kini, hadiah itu menjadi 3 juta baht atau lebih dari Rp 1 miliar.
Selain itu, pemerintah meminta agar para pejabat tidak mengumbar pernyataan ke media, setelah pada Kamis kemarin berbagai pernyataan yang dikeluarkan justru bertentangan satu sama lain.
Hingga saat ini, polisi baru menyatakan bahwa seorang pria berkaus kuning yang tertangkap kamera CCTV meletakkan tas ransel di dekat lokasi ledakan sebagai tersangka utama.
Sebelumnya, dua orang lain yang juga terekam kamera CCTV bersama tersangka utama telah dipastikan tidak terkait dengan serangan bom tersebut.
Sejauh ini, Pemerintah Thailand belum dapat memastikan kelompok atau motif di belakang serangan yang menewaskan 20 orang itu.
4. RI keluarkan travel Advice
Peristiwa ledakan bom yang terjadi pada 17 Agustus 2015 di Bangkok, Thailand, menewaskan satu warga negara Indonesia (WNI). Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) segera mengeluarkan status travel advice kepada seluruh warga.
“Kami sudah memberi imbauan atau travel advice kepada seluruh warga untuk lebih hati-hati,” ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi ketika ditemui wartawan di Kantor Kemlu RI, Jakarta, Rabu (19/8/2015). Bagaimana dengan Travel Warning, seperti yang dahulu pernah ditetapkan pemerintah Amerika dan Australia dalam tragedi terorisme di Indonesia. “Untuk pelarangan atau travel warning, belum ada dari kami”, tambah Retno kemudian.
5. Tentang Kuil Erawan
Kuil Erawan yang merupakan rumah bagi dewa Brahma (orang Thailand menyebutnya dengan nama Phra Phrom) adalah tempat peribadatan bagi umat Hindu di Bangkok. Seperti layaknya kuil hindu di India, Kuil Erawan tidak hanya diperuntukan untuk umat Hindu lokal, tetapi juga dijadikan tempat berdoa bagi umat Hindu dari penjuru dunia.
Kuil yang didominasi warna emas ini dibangun pada tahun 1956 dibangun oleh Umat Hindu saat itu untuk mengusir karma buruk saat pembangunan Hotel Erawan, yang saat itu separuhnya dimiliki pemerintah. Seteleh pembangaunan kuil selesai, kuil Erawan terletak di sebelah Hotel Grand Hyatt Erawan Bangkok.
Jauh sebelum terjadinya bom di kawasan Kuil Erawan pada hari kemerdekaan Indonesia (17/8) ini, diketahui pada bulan Maret 2006 terdapat sebuah tragedi lain yang tidak kalah mencengangkan. Seorang pria yang disinyalir menderita gangguan jiwa ini merusak patung Dewa Phra Phrom dengan palu. Thanakorn Pakdeepol, pemuda 27 tahun yang merusak patung dewa tersebut akhirnya tewas mengenaskan dipukuli oleh massa di sekitar kuil.